Renungan Ramadhan #6 NIAT PUASA, Share Via Group WA TerFavorit

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 06 Ramadhan 1436 H/23 Juni 2015 M
🌙 Materi Tematik Ramadhān
〰〰〰〰〰〰〰〰

~ NIAT PUASA ~

Untuk puasa wajib, maka harus berniat sebelum terbit fajar.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ لَمْ يُجْمِعْ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tiada baginya puasa itu". (Riwayat Abū Dāwud, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Baihaqi, dari Hafshah binti 'Umar)

Barangsiapa yang tidak terbetik dalam hatinya akan puasa besok, kemudian dia berpuasa keesokan harinya maka puasanya tidak sah. Dia harus pasang niat sejak malam.

Berbeda dengan puasa sunnah, orang yang berpuasa sunnah boleh niat puasa di siang hari. Dan ini sering dialami oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, beliau terkadang berniat di pagi hari atau bahkan siang hari.

هل عندكم من غذاء قالت لا قال فأني اذا اصوم

"Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bertanya kepada istrinya 'Āisyah: Adakah siap makan siang? Kata 'Āisyah: Tidak ada. Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam: Kalau begitu saya puasa." (HR. Muslim)

Dalam hadits lain:

قَدْ كُنْتُ أَصْبَحْتُ صَائِمًا

"Tadi pagi aku sudah niat puasa." (HR. Muslim 1154, Nasai 2326 dan yang lainnya)

Oleh karena itu, barangsiapa yang akan puasa sunnah tidak disyaratkan untuk niat di malam hari, boleh berniat di pagi hari dengan syarat paginya belum makan.

Misal mulai bangun tidur belum makan lalu jam 10 berniat puasa, maka pahala puasa mengalir dari sejak jam 10 pagi sampai maghrib karena mulai berniat puasa mulai jam 10 pagi.

Tentunya tatkala berniat puasa kita TIDAK PERLU melafazhkan dengan mengatakan:

"Nawaytu shauma ghadin..."

Karena melafazhkan niat TIDAK PERNAH DICONTOHKAN oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. Tidak ada hadits palsu (hadits maudhu') pun yang mengatakan perlunya melafazhkan niat.

Sebagian ulama mengatakan:

Melafazhkan niat itu apa? Mau mengabarkan kepada dirimu sendiri atau mengabarkan kepada orang disampingmu?

Atau mau mengabarkan kepada Allāh?

Oleh karena itu tidak perlu melafazhkan.

Akhirnya bisa menimbulkan was-was dalam ibadah karena merasa belum yakin niatnya jika belum dilafazhkan.

Yang pertama kali melafazhkan niat adalah Abu 'Abdillah Az-Zubairi dari madzhab Syāfi'i. Akan tetapi dia keliru memahami perkataan Imām Syāfi'i dalam kitab Al-Hubb.

Imam Syāfi'i mengatakan: "Bahwasanya tidak sah shalat kecuali dengan ucapan", maksudnya Imām Syāfi'i adalah takbiratul ihram, bukan melafazhkan niat.

Dan ini dibantah oleh Imām An-Nawawi sebagai Muhaqqiq, orang yang paling canggih dalam madzhab Syāfi'i.

👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📺 Sumber: https://youtu.be/cmjAYtvlP7I
___________________________
🍃 Program Cinta Ramadhan~Yayasan Cinta Sedekah :
1. Tebar Paket Ifthar & Sahur Ramadhan
2. Program I'tikaf Ramadhan
3. Bingkisan Lebaran u/ Yatim & Dhu'afa
4. Tebar Al-Quran Nasional

📦 Donasi Cinta Ramadhan
| Bank Muamalat Cabang Cikeas
| No.Rek 3310004579
| Kode Bank 147
| Konfirmasi donasi, sms ke 0878 8145 8000 dengan format:
Nama#Domisili#Jumlah Transfer#Donasi Untuk Program

Post a Comment for "Renungan Ramadhan #6 NIAT PUASA, Share Via Group WA TerFavorit"