Ketika pasukan Fir'aun dengan perlengkapannya mengejar dengan satu tujuan yang sudah teramat pasti: membunuh Musa 'Alaihis Salaam dan pengikutnya tanpa sisa.
Sementara di depan Musa AS yang terbentang adalah lautan luas yang ujungnya tak terlihat. Mundur dibantai, maju tak mungkin....
Ketika itu sahabat-sahabat Musa AS berkata: "Sungguh kita pasti akan tersusul (oleh Fir'aun)!". Dalam kalut, dalam cemas, dalam panik yang menyesak, Musa AS berkata kepada para sahabatnya: "Sekali-kali tidak akan (tersusul)!, sesungguhnya Tuhanku bersamaku!. Dia akan memberiku petunjuk!".
Lalu Allâh wahyukan kepada Musa AS agar memukulkan tongkatnya ke laut. Dan lautan pun terbelah, memberi jalan keluar kepada Musa AS dan Bani Israil dari kejaran Fir'aun. Sungguh lautan pun tunduk pada kehendak yang menciptakannya.
Kisah ini dapat kita baca dalam Al Quran Surat Asy Syu'araa mulai ayat 60 hingga ayat 66.
Lain tempat, lain cerita, penolong yang sama...
Ketika Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi wa Sallam dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau SAW menghindari kejaran kafir Quraisy dengan mengambil jalan yang tak biasa ditempuh.
Namun berkat jasa seorang pencari jejak, terbacalah rute hijrah Nabi SAW oleh kafir Quraisy. Hingga akhirnya Nabi SAW harus berlindung ke dalam gua, ditemani oleh sahabat beliau SAW, Ash Shiddiq, Abu Bakr bin Abu Quhafah Radhiyallâhu 'Anhu. Dan kafir Quraisy mengendus keberadaan beliau SAW hingga ke dalam gua.
Ketika itu Ash Shiddiq sudah gelisah. Tapi bukan, bukan keselamatannya yang ia khawatirkan. Namun keselamatan Sang Nabi dan bagaimana da'wah Islamiyyah setelahnya. Terlalu murah harga nyawanya bila dibandingkan dengan nyawa kekasihnya SAW.
Hingga saat terompah pasukan kafir itu terdengar memasuki gua, gelisah Ash Shiddiq pun semakin menjadi. Jelas saja. Bila terlihat oleh kafir Quraisy ketika itu, tamat sudah, game over.
Mereka hanya berdua, sementara pasukan kafir itu? Berapa jumlah mereka? Ketika itu, manusia yang diutus Allâh sebagai rahmat untuk seluruh alam bersabda kepadanya: "...Jangan kamu bersedih! Sungguh Allâh beserta kita!..."
Lalu Allâh mengirimkan laba-laba untuk membuat sarang yang besar. Selamatlah Nabi SAW bersama Ash Shiddiq Radhiyallâhu 'Anhu.
Kisah ini dapat kita baca dalam Al Quran Surat At Taubah ayat ke 40 dan kitab-kitab Sirah Nabawiyyah.
Allâh akan selalu ada di sisi para hamba yang menggantungkan harap hanya pada-Nya, ketenangan dan keberanian menapaki jalan kebenaran itu hanya Dia berikan kepada mereka yang percaya 100% pada kuasa-Nya...
Ketika keyakinan, kepercayaan, dan seluruh harap hanya bertumpu kepada-Nya, maka pertolongan-Nya akan datang secepat kilat.
Al Quran bukan dongeng, bukan lantunan syair, bukan bait-bait lagu yang diperlombakan...
Ia adalah Kalamullâh yang Dia turunkan dari tujuh petala langit...untuk kita jadikan pedoman hidup, untuk kita jadikan sistematika berpikir, untuk kita jadikan tempat bertanya, untuk kita jadikan gaya hidup...
Ketika Al Quran berkata:
"Jika kalian menolong (agama) Allâh, Allâh akan menolong kalian dan meneguhkan kalian."
Quran Surat Muhammad : 7.
Yakinkah kita dengan janjinya...?.
Ketika Al Quran berkata:
"...Dan apapun yang kalian infaqkan (di jalan Allâh), maka Dia akan menggantinya..."
Quran Surat Saba : 39.
Tenangkah kita dengan janjinya...?.
Ketika Al Quran berkata:
"Dan akhirat adalah lebih baik untukmu daripada dunia",
Quran Surat Adh Dhuha : 4.
Percayakah kita...?.
Ini hanya sebagian ayat-ayat Al Quran...
Ketika perintah dan larangan, saat seruan dan cegahan Allâh dalam Al Quran kita ragukan, apa mungkin Dia akan memasukkan ketenangan, kedamaian dalam hati kita...? Apa mungkin Dia akan menolong kita...?
untuk bahan renungan... maafkan jika tidak berkenan...
Post a Comment for "APAKAH ALLAH SWT AKAN MENOLONG KITA?"