✍🏼
*Guru Dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat ttg REZEKI*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖🔍
Imam Malik ( guru Imam Safii ) menyampaikan :
_*Sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah niscaya Allah akan memberikan Rezeki. Lakukan yg menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah mengurus lainnya.*_
Sementara Imam Syafii (sang murid) berpendapat lain :
_*Seandainya burung tidak keluar dari sarangnya, bagaimana mungkin mendapatkan rezeki.*_
Guru dan murid bersikukuh pada pendapatnya masing-masing.
Saat keluar pondok, Imam Syafii melihat orang tengah memanen anggur. Diapun membantu mereka.
Setelah selesai, Imam Syafii memperoleh imbalan beberapa ikat anggur sebagai balas jasa.
Imam Syafii girang, bukan karena mendapatkan anggur, tetapi pemberian itu sesuai pendapatnya.
Jika burung tak terbang, tak akan mendapat rezeki. Seandainya dia tak membantu memanen, niscaya tidak akan mendapatkan anggur.
Bergegas dia menjumpai sang guru. Sambil menaruh anggur yang didapatnya, dia bercerita.
Imam Syafii sedikit mengeraskan bagian kalimat *"seandainya saya tidak keluar dan membantu memanen, tentu anggur itu tidak akan pernah sampai di tangan saya."*
Mendengar itu Imam Malik tersenyum, seraya mengambil anggur dan mencicipinya.
Imam Malik berucap pelan: _Sehari ini aku memang tidak keluar, hanya mengambil tugas sebagai guru, dan berpikir alangkah nikmatnya kalau aku bisa menikmati anggur._
_Tiba-tiba engkau datang sambil membawakan beberapa ikat anggur untukku. Bukankah ini juga bagian dari rezeki yang datang tanpa sebab._
_Cukup dengan tawakkal yang benar kepada Allah, niscaya Allah akan berikan Rezeki. Lakukan yang menjadi bagianmu, selanjutnya biarkan Allah yang mengurus lainnya._
Guru dan murid itu kemudian tertawa bersama.
_Quote:_
Begitulah caranya bila melihat perbedaan, bukan dengan cara menyalahkan orang lain dan hanya membenarkan pendapatnya saja.
Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Guru dan Murid Tertawa Karena Beda Pendapat Tentang REZEKI"