Mengapa Selalu Posting Yang Berbau Islami dan Kebaikan Yang Lainnya?

- Diri memang masih jauh dari kata baik. Masih jauh dari kata akhlak baik. Tapi, kelak sosial media yang kita gunakan pasti akan kita tinggalkan. Entah karena kesibukan dunia nyata atau untuk selamanya (kematian).
Maka, hanya ingin kelak yang ditinggalkan adalah postingan yang baik dan bermanfaat. Setidaknya untuk diri sendiri dan semoga bisa bermanfaat untuk orang lain. 
Menunggu baik?  Karena proses menjadi baik adalah proses sepanjang nafas masih mampu berhembus.  Tidak ada hentinya.  Proses sepanjang hayat. .

Semoga kelak tak ada postingan yang berisikan menjelekkan orang lain,  berkata kasar,  membuka aib, foto yang membuka aurat, dan hal-hal yang tidak baik. 
Yuk semaksimal mungkin pergunakan sosmed dengan baik.  InsyaAllah dia pun akan membawa kebaikan untuk kita. 🌷"Sesungguhnya disaat aku tengah menasehati kalian, bukan berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andai kata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah 'Azza wa Jalla, tidak ada yang mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari memaksiati-Nya."
- Hasan Al-Basry .

Ibnu Hazm rahimahullah berkata "Seandainya yang melarang dari dosa harus orang yang tidak terlepas dosa dan yang memerintahkan kebaikan harus orang yang sudah melakukan kebaikan semua, maka tidak ada lagi yang melarang dari keburukan dan mengajak kebaikan kecuali Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam."(Akhlaq was Siyar hal. 252-253)
.
.

Post a Comment for "Mengapa Selalu Posting Yang Berbau Islami dan Kebaikan Yang Lainnya?"